Kambing Jantan The Movie :)

Photobucket

Thursday, December 25, 2008

Bandung Super Mall - 25 Desember 2008

Kemarin tanggal 25 Desember 2008 ,bertepatan dengan hari natal paginya saya berdiam diri membisu dirumah (sambil browsing:p) ketika jam menunjukkan pukul 03.58 pm Mama saya mengajak saya dan adik-adik saya untuk ke tempat praktek Mama saya yang dekat dengan BSM, sebenernya saya malas juga, tapi karena di rumah hanya tersisa mba' dan bibi' dari pada saya arisan sama mba' dan bibi' mending saya ikut saja, di mobil saya sempat tertidur sehingga waktu tidak terasa, begitu sampai disana saya dan adik-adik saya didrop di klinik tempat Mama saya praktek, jadi saya tinggal jalan kaki ke BSM sambil berbekal uang Rp 300000 ,sampai di BSM saya tidak tahu dimana pintu masuk untuk pejalan kaki, yang saya tahu hanya jalan masuk untuk kendaraan bermotor seperti mobil dan motor, kebetulan saat itu tidak ada pejalan kaki satupun, akhirnya saya menyuruh adik saya untuk menanyakan satpam dimana letak pintu masuk untuk pejalan kaki, dari kejauhan saya melihat adik saya menunjuk-nunjuk ke arah saya, saya penasaran mengapa ia menunjuk-nunjuk kearah saya, lalu saya disuruh diantar adik saya ke tempat masuknya mobil, ternyata jalan masuk untuk pejalan kaki sama dengan tempat masuk mobil, dari situ saya malu sekali *ngampring lu ay--a* katro begindanglah saya ini, lalu perjalanan selanjutnya ke dunia fantasi bersama adik-adik saya, wahana yang pertama saya dan adik-adik saya naiki adalah 'ontang-anting' sebenarnya saya merasa mual saat itu, entah kenapa sekarang saya jadi anti wahana yang berputar, setelah itu wahana 'halilintar' dulu ini adalah wahana yang paling saya gemari karena menantang dan melaju cepat, tapi sekarang permainan itu terasa kurang menantang untuk saya karena saya merasa berbeda dan tikungannya terasa biasa saja dibanding dulu hufh.. setelah itu adik-adik saya mengajak saya untuk menaiki 'bianglala' padahal di depan rumah banyak yang menyewakan jasa odong-odong ya sudahlah saya menurut saja sebagai kaka yang baik dan bijaksana, saya merasa pusing lagi karena wahana bianglala yang berputar untung tidak terlalu lama saya di wahana 'odong-odong' itu--a, sehabis bermain bianglala adik saya ternyata ketagihan dengan wahana 'ontang-anting' yang sukses membuat saya mual dan pusing, sekarang saya harus mengalah lagi, kali ini wahana tersebut dinaiki lebih banyak orang dari yang sebelumnya saya berpikir 'apakah mereka-mereka ini tidak merasa mual seperti apa yang saya rasakan?' huh.. ,setelah itu saya mengantar mereka untuk makan di popeyes, berhubung popeyes dekat dengan bunga dan heartwarmer selagi adik-adik saya makan, saya mengunjungi heartwarmer dan secara tidak sengaja saya melihat mantan pacar teman saya hahaha, saya sempat terdiam juga tapi setelah itu saya biasa saja hehe, di heart warmer saya hanya membeli handphone strap dan ikat rambut, setelah itu balik kembali ke popeyes untuk menjemput adik-adik saya, lalu saya lihat lihat lagi di bunga, harganya lebih mahal jadi yang beli hanya adik saya saja itupun ikat rambut yang Rp. 3000, di bunga saya membeli kapsul yang tingginya kurang lebih 10cm, kapsul yang abnormal ckckck, isinya sapu tangan hehe karena lumayan unik saya beli saja, lalu saya ke naughty (sebenarnya disitu adik-adik saya sudah berdemo untuk cepat pulang) saya membeli syal bergaris yang harganya Rp 16000 karena kebetulan saat saya hendak membayar Mama saya datang menjemput, dengan tergesa-gesa saya bergegas ke kasir dan mengeluarkan uang, yang memalukannya adalah saya mengeluarkan selembar uang Rp 1000 sobek pula, si mba' kasir hanya bisa menahan tawa dengan kecilnya, saya malu jadi sorotan karena tergesa-gesa akhirnya ketemu juga uang Rp 20000 di saku adik saya langsung saya bergegas turun, dan di depan halaman BSM sedang mengadakan mhh apa ya itu? pameran kali, pameran bakugan, jadi disana ada naga-naga yang konon kata adik saya keluarnya dari telur saya mengambil foto disitu yang hasilnya kurang lebih seperti inilah :

Image hosted by servimg.com

klik untuk memperbesar gambar karena aib banget x~

Dua Manusia Super

Dua Manusia Super
Siang ini 6 February 2008, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super. Mereka mahluk mahluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan penyeberangan SetiaBudi, dua sosok kecil berumur kira kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar-lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan “Terima kasih Oom !” Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka. Kaki-kaki kecil mereka menjelajah lajur lain di atas jembatan, menyapa> seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya, lagi lagi sayup-sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tempat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok di sudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu, duapertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan. Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayut langit Jakarta.“Terima kasih ya mbak … semuanya dua ribu lima ratus rupiah!” tukas mereka, tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah. “Maaf, nggak ada kembaliannya … ada uang pas nggak mbak ?” mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter. “Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan ?” suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah. “Nggak punya!”, tukas saya. Lalu tak lama si wanita berkata “Ambil saja kembaliannya, dik !” sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya ke arah ujung sebelah timur.Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang “Sudah buat kamu saja , nggak apa..apa ambil saja !”, namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. “Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !” Akhirnya uang itu diterima si wanita karena si kecil pergi meninggalkannya. Tinggallah episode saya dan mereka. Uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar “Om, bisa tunggu ya, saya ke bawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek !” “Eeh … nggak usah … nggak usah … biar aja … nih !” saya kasih uang itu ke si kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya, “Nanti dulu Om, biar ditukar dulu … sebentar.” “Nggak apa apa, itu buat kalian” lanjut saya. “Jangan … jangan oom, itu uang oom sama mbak yang tadi juga” anak itu bersikeras. “Sudah … saya ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas !”, saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat. Secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya. “Ini deh om, kalau kelamaan, maaf ..”. Ia memberi saya delapan pack tissue. “Buat apa ?”, saya terbengong “Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu”. Walau dikembalikan ia tetap menolak. Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya. Beberapa saat saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah. “Terima kasih Om !”..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan, “Duit mbak tadi gimana ..?” suara kecil yang lain menyahut, “Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin …….”. Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor dengan seribu perasaan. Tuhan …… Hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang tissue. Dua anak kecil yang bahkan belum baligh, memiliki kemuliaan di umur mereka yang begitu belia. YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.

Sumber: Unknown (Tidak diketahui)

Pertapa Muda dan Kepiting

Suatu ketika di sore hari yang sejuk, nampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.
Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai, sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana nampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.
Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.
Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.
Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, “Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?”
“Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa mahluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting,” jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.
Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya.”
“Lihat, Anak muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong mahluk lain, tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, bukan?”
Seketika itu, si pemuda tersadar. “Terima kasih, Paman. Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang paman ajarkan.”
Mempunyai sifat belas kasih, mau memperhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orang tua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, seringkali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang. Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.
Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.

Wednesday, December 24, 2008

Tiga Kata Sakti

3 Kata Sakti
Mungkin kita menganggapnya sepele, tapi justru hampir tiap hari kita lupa bahkan tak ingat lagi untuk mengucapkannya.Tiga kata itu ialah : Terimakasih, Maaf, dan Tolong.

Terimakasih
Manakala seseorang memberikan bantuan atau pertolongan kepada kita, sekecil apapun bentuknya, usahakan selalu mengucapkan "terimakasih" kepadanya.Ini bukan hanya sebuah etika, namun merupakan bentuk penghargaan kita atas apa yg telah mereka berikan kpd kita.
Maaf
Wajib kita ucapkan sewaktu kita berbuat salah.Berat memang terutama bagi kita yg punya gengsi tinggi.Karena menyangkut harga diri.Mengucapkan "maaf" kpd seseorang bukan berarti harga diri kita rendah.Ingat, rendah hati tidaklah sama dengan rendah diri.Orang yg rendah hati tentunya akan lebih mempesona siapapun.
Tolong
Rasanya sudah agak jarang saya dengar orang menyebutkan embel- embel "tolong" saat mereka minta bantuan, waktu, maupun jasa kpd orang lain.Misalnya saja dalam hal yg kecil seperti meminta bantuan untuk mengambilkan air, membuang sampah, mengangkat jemuran.Akan lebih merasa dihargai orang yg kita suruh tersebut apabila kita juga menyisipkan kata "tolong...".Tiga kalimat kecil yang kelihatannya sepele memang, tapi cukup sakti untuk mengubah suasana hati dan pribadi seseorang.Dan juga tak mudah untuk lidah kita mengucapkannya apabila kita tak terbiasa.Mengapa tidak dari sekarang kita membiasakannya??Ucapkanlah kepada siapapun, anak kita, orangtua, istri, suami, teman bahkan musuh sekalipun.Dan lihatlah..... bagaimana reaksi mereka....Juga apa yg kita rasakan saat kita mengucapkannya dengan ikhlas dan tulus....(Semoga hari ini lebih baik dari kemarin, dan esok lebih cerah dari sekarang...)

"Kan masih ada hari esok"

"Kan masih ada hari esok..."
Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu menganggap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, mengganggu adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya.Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik.Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang wanita yang sangat cantik dan baik. Wanita ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya. Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya."Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cinta kamu", istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya.Tapi, dia baru sadar bahwa anak-anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand, dan negara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya. Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, "Ah, Andai saja aku menyadari ini dari dulu...." Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, Dia meninggal dunia dengan airmata di pipinya.Apa yang saya ingin coba katakan pada Anda, waktu itu nggak pernah berhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, Anda ternyata telah maju terlalu jauh. Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah! Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera.Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang.Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu.

Menyelam..

Ada seorang penyelam menyelam di laut , ia melihat ada seorang tanpa alat renang dan oksigen menyelam dengan begitu dalam dan cepat . sang penyelam kagum namun tidak mau kalah , ia langsung menyelam lebih dalam lagi tapi masih saja ia tersusul oleh perenang tanpa alat berenang apapun itu , lalu penyelam yg menggunakan oksigen bertanya kepada penyelam tanpa alat itu lewat white boardnya "Wah kamu hebat bisa menyelam di kedalaman yg sangat dalam tanpa alat apapun , apa rahasianya?" lalu penyelam tanpa alat renang itu membalas "GUE TENGGELAM TOLOL!"

Ga enaknya jadi cowok --a

 1.Cewek mao nggabung ke mobil yang

  udah penuh cowok
  Kata Cowok2 : ga apa2, ayo sini, kalo
  dipangku masih cukup kok.

  Cowok mao nggabung ke mobil yang udah

  penuh cewek

  Kata Cewek2 : enak aja!!! mao cari
  kesempatan dalam kesempitan ya?

  2. Cewek mengerjakan pekerjaan cowok
  (ex : presiden, direktur, polisi)
  Kata Cowok2 : emansipasi wanita

  Cowok mengerjakan pekerjaan cewek (
  ex : babysitter, pembantu)
  Kata Cewek2 : Di Indonesia cari
  kerjaan emang susah, jangan terlalu
  milih2

  3. Cewek diggangguin preman
  Kata Cowok2 : Kasian tuh, ayo kita
  tolongin

  Cowok digangguin preman
  Kata Cewek2 : Salah sendiri cari
  urusan ma tu preman

  4. Cewek nuangin minuman buat cowoknya
  Kata Cowok2 : Calon istri idaman

  Cowok nuangin minuman buat ceweknya
  Kata Cewek2 : ISTI ( Ikatan Suami
  Takut Istri)

  5. Cewek cantik, kaya, baik hati,
  sudah dewasa, dan masih lajang
  Kata Cowok2 : Perfecsionis, sedang
  menunggu calon suami yang tepat

  Cowok cakep, Kaya, Baik hati, sudah
  dewasa, dan juga masih lajang
  Kata Cewek2 : Kalo ga impoten berarti
  gay

  6. Istriku dandan sampe setengah jam
  sebelum pergi
  Kata Cowok2 : Begitulah cewek, maklum
  aja..

  Suamiku dandan sampe setengah jam
  sebelum pergi
  Kata Cewek2 : jangan2 suamimu
  selingkuh tuh..

  7. Cewek pake baju cowok
  Kata Cowok2 : Tomboi

  Cowok pake baju cewek
  Kata Cewek2 : Banci, amit-amit deh

  8. Cewek lesbi
  Kata Cowok2 : Pasti gara2 dia sering
  disakitin sama cowok

  Cowok Homo
  Kata Cewek2 : Pasti gara2 ga ada cewek
  yang mau

  9. Cewek liat bokep
  Kata Cowok2 : namanya aja juga
  penasaran, wajar..

  Cowok liat bokep
  Kata Cewek2 : Semua Cowok emang gitu,
  ga ada yang bener!!

  10. Cewekku ke salon 3 kali seminggu,
  apa ga kebangetan coba?
  Kata Cowok2 : Itu namanya merawat
  diri, kalo cewekmu cantik kan kamu
  juga yg senang

  Cowokku ke salon 3 kali seminggu, apa
  ga kebangetan coba?
  Kata Cewek2 : Jangan2 salonnya salon
  plus-plus

  11. Cewekku tu blom puas kalo mandinya
  blom sampe satu jam
  Kata Cowok2 : Kalo ga gitu namanya
  bukan cewek

  Cowok mandi ampe satu jam
  Kata cewek2 : Mencurigakan, pasti di
  dalam dia lg ^&%$%

  12. Cewek pergi ke dokter kulit &
  kelamin
  Kata Cowok2 : pasti lagi konsultasi
  tentang kulitnya

  Cowok pergi ke dokter kulit dan
  kelamin
  Kata Cewek2 : Pasti lagi konsultasi
  tentang kelaminnya 


Karakteristik Tiap Golongan Darah

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Kamu yang mana ?

Douzo yoroshiku onegaishimasu ;)

Dor! udah ketik reg ga bisa unreg hayoh~ makanya enjoy dulu bacanya sampai selesai.
Saya rasa saya tidak perlu menyebutkan nama saya kembali karena saya tahu saya ini cukup eksis dan anda-anda yang sedang membaca lukisan abstrak saya ini bisa mencerna yang saya tulis tanpa dua kali melihat lagi*

*terkecuali anda telmi dan memiliki gangguan mata tingkat tertakkatulungan ples ples (akut)

Untuk anda-anda yang bergolongan (*) saya ulangi nama saya ..
Saskia Asyari

Maaf yang belum mengerti silahkan ke dokter kandungan terdekat, karena tidak ada siaran ulang.
Ehem ehem (batuk beneran ketika saya sedang mengetik) oke oke para audience yang sudah tidak sabar tentang asal muasalnya saya mulai menghirup O2 dan mengeluarkan CO2, pertama menurut cerita yang diceritakan oleh mama dan papa saya tersirat bahwa papa dan mama pertama kali bertemu karena teman papa saya ketika sewaktu masih di sma (atau smp ya? maaf hilaf) adalah temennya kakanya mamanya saya, otomatis papa saya yang ke rumah temennya kakanya mamanya saya, kebetulan waktu itu ketika papa saya mengjedor jedor pintu yang buka mama saya karena menurut gossip yang beredar mama saya itu cantik papa saya langsung terpesona gitu ples pas si mamah keluar ada efek efek angin gitu beuki beuki si papa kelepek kelepek, akhirnya setelah pertemuan angin angin jeleder itu langsung muter lagunya derby romero-gelora asmara dan jadian deh, merit deh, tercipta lah makhluk langka seperti saya ini tepat saat idul adha 28 April 1996 di Bandung, Rumah Sakit Bungsu, di ruang bersalin normal tanpa sesar atau operasi teapat di atas kasur king koil dan tiap hariiiiiiii ku minum susuuu lalalalaaaaa lala tiap pagi dan malam minum susuuuu hinga saya tumbuh tumbuh tumbuh sampe mengetik artikel di blog ini, dan muncul hobi untuk browsing dan bersaraping ria bersama teman teman saya

Bila and berminat add akun-akun saya dibawah ini:
Friendster :: asyaraawr@hotmail.com
FaceBook :: asyaraawr@gmail.com
Yahoo! Messenger :: doodlesmilk & asyaraawr
MSN :: asyaraawr@hotmail.com
Viwawa :: ayaakuddo
ClubPenguin :: Snowflurryz


Arigatou minna udah mau liat tulisan saya yang amburadul dan harus ke ahli biologi untuk membacanya, gomen kalo ada salah-salah kata namanya juga manusia suka kepeleset (baca: engga sempurna)

Saya menulis ini sambil menonton Deathnote live action 1 - 3 bersama si 'albul' - Celestial Movie
24 Desember 2008, 8:57pm (sebenernya ga penting pisan)
Konbawa~